DI SEBUAH HALTE BIS

DI SEBUAH HALTE BIS
Oleh : Sapardi Djoko Damono



Hujan tengah malam membimbingmu ke sebuah halte bis dan membaringkanmu di sana.
Kau memang tak pernah berumah,dan hujan tua itu kedengaran terengah batuk-batuk dan tampak putih.
Pagi harinya anak-anak sekolah yang menunggu di halte bis itu melihat bekas-bekas darah dan mencium bau busuk.
Bis tak kunjung datang.  Anak-anak tak pernah bisa sabar menunggu.
Mereka menjadi kesal dan, bagai para pemabok,
berjalan sempoyongan sambil melempar-lemparkan buku dan menjerit-jerit menyebut-nyebut namamu.
 
 
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEW ARTIKEL