Imam Syafi'i

Cukuplah ilmu itu sebagai kutamaan bagi seseorang, ia bangga manakala di sebut sebagai orang yang berilmu. Ia juga di sebut orang bodoh manakala meninggalkan bagian dari pengatahuannya, dan jika kata bodoh itu ditujukan padanya, tentu ia akan marah.
Imam Syafi'i

Pekerjaan terberat itu ada tiga, Sikap dermawan saaat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa dikala sendiri
Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.
Imam Syafi'i

 Orang bodoh berakal sama dengan nilainya dengan orang cerdas yang pelupa.
Imam Syafi'i

“Jika aku melihat seorang diantara para ahli hadist, seakan-akan aku melihat seseorang diantara sahabat nabi saw. –Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan,- atas upaya penjagaan yang telah mereka lakukan hingga sampai kepada kita dalam bentuk aslinya.
“Kalian harus berpegang kepada ahli hadits, karena mereka adalah manusia yang paling banyak membawa kebenaran.”
Imam Syafi'i

Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakaan bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat dari pada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati. Maka berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju kedepan.
Imam Syafi'i

Dunia adalah tempat yang licin nan menggelincir, rumah yang hina, bangunan – bangunannya akan runtuh, penghuninya akan beralih kekuburan, perpisahan dengannya adalah sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia sewaktu – waktu bisa berubah menjadi kemiskinan, bermegah – megahan adalah suatu kerugian, maka memohonlah perlindunsn Allah, terimalah dengan hati yang lapang segala karunia-Nya. Jangan terpesona dengan kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan kehidupan akhirat. Ketahhuilah sesungguhnya hidupmu di dunia akan sirna, dindingnya juga miring akan hancur, maka perbanyaklah perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak berangan – angan.
Imam Syafi'i

Yang paling nampak pada diri manusia adalah kelemahannya, maka barang siapa melihat kelemahan dirinya, ia akan menggapai keistiqaomahan terhadap perintah Allah.
Imam Syafi'i

Barangsiapa yang ingin menjadi pemimpin, niscaya kedudukan yang didambakannya itu akan meninggalkannya, dan jika ia telah menduduki jabatan, maka ia akan ditinggalkan banyak ilmu
Imam Syafi'i

Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunah.
Imam Syafi'i

Barangsiapa menginginkan dunia, ia harus berbekal ilmu dan barangsiapa menginginkan akhirat, juga harus berbekal ilmu.
Imam Syafi'i
 
Tidak ada amalan yang lebih afdhal setelah melaksanakan kewajiban dari pada menuntut ilmu.
Imam Syafi'i

Seseorang tidak akan berhasil menuntut ilmu yang didasari kekuasaan dan kebanggaan, namun ia hanya akan berhasil menuntutnya dengan usaha keras, himpitan hidup, mengabdi kepada ilmu dan bersikap kerendahan hati.
Imam Syafi'i

Belajarlah sebelum memimpin. Karena saat memimpin tidak ada lagi jalan untuk belajar.
Imam Syafi'i

Barangsiapa menuntut ilmu, maka bersikap telitilah agar tidak menyia-nyiakan bagian ilmu yang terkecil.
Imam Syafi'i
 
Orang yang tidak mencintai ilmu tidak akan memperoleh kebaikan dan tidak memiliki hubungan dekat dengan ilmu itu sendiri dan pengetahuan.
Imam Syafi'i

Keridhaan manusia adalah samudera yang tak terjangkau. Tidak ada jalan keselamatan dari mereka. Maka, hendaklah engkau konsisten dengan apa-apa yang bermanfaat bagimu.
Imam Syafi'i

Ilmu adalah yang dimanfaatkan oleh orang banyak, bukan yang dihafal.
Imam Syafi'i

Barangsiapa yang tidak dimuliakan oleh ketakwaan, maka tidak ada kemuliaan baginya.
Imam Syafi'i

Beliau pernah ditanya: ‘Kenapa engkau banyak sekali memegang tongkat, padahal engkau belum lemah?’ Beliau menjawab: “Agar aku ingat, bahwa aku ini seorang “musafir”.
Imam Syafi'i

Barangsiapa yang mengikuti hawa nafsu, maka dia akan menjadi budak anak-anak dunia ini.
Imam Syafi'i

Kebaikan itu dalam lima hal, kaya hati, menyingikirkan hal-hal yang bisa menyakiti fisik dan perasaan orang lain, mencari harta halal, takwa, dan yakin terhadap Allah.
Imam Syafi'i

Sebaik-baik investasi adalah takwa. Dan investasi yang paling berbahaya adalah permusuhan.
Imam Syafi'i

Menghindari kemaksiatan dan meninggalkan hal yang tidak bermanfaat bagimu akan menyinari hati.
Imam Syafi'i

Hendaklah engkau ber’khalwat’ (dzikir mengingat Allah, dosa-dosa dalam kesendirian); sedikit makan; jauhi orang-orang dungu dan orang yang tidak bisa melihat dirimu secara adil.
Imam Syafi'i

Jika engkau tidak mampu mengekang lidahmu untuk berkata-kata yang tidak bermanfaat bagimu, kata-katamu akan mengekangmu, bukan engkau yang mengekangnya.
Imam Syafi'i

Orang berakal adalah yang diikat oleh akalnya dari hal-hal tercela.
Imam Syafi'i

Marwah (harga diri) itu empat hal: akhlak yang mulia; dermawan; rendah hati (tawadhu’); dan banyak ibadah.
Imam Syafi'i
.
Tawadhu itu akhlak orang-orang mulia; sombong adalah sifat orang-orang tercela; tawadhu’ itu mewariskan kecintaan (mahabbah); dan qana’ah mewariskan rasa tenang.
Imam Syafi'i

Manusia yang paling tinggi derajatnya adalah yang tidak pernah mau tahu bagaimana derajatnya di tengah-tengah manusia dan manusia yang paling mulia adalah yang tidak pernah merasa punya kelebihan.
Imam Syafi'i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEW ARTIKEL