WS Rendra - TAHANAN

TAHANAN
Oleh : WS Rendra


Atas ranjang batu
tubuhnya panjang
bukit barisan tanpa bulan
kabur dan liat
dengan mata sepikan terali
Di lorong-lorong
jantung matanya
para pemuda bertangan merah
serdadu-serdadu Belanda rebah

Di mulutnya menetes
lewat mimpi
darah di cawan tembikar
dijelmakan satu senyum
barat  di perut gunung
(Para pemuda bertangan merah
adik lelaki neruskan dendam)

Dini hari bernyanyi
di luar dirinya
Anak lonceng
menggeliat enam kali
di perut ibunya
Mendadak
dipejamkan matanya

Sipir memutar kunci selnya
dan berkata
He, pemberontak
hari yang berikut bukan milikmu !

Diseret di muka peleton algojo
ia meludah
tapi tak dikatakannya
-Semalam kucicip sudah
betapa lezatnya madu darah.

Dan tak pernah didengarnya
enam pucuk senapan
meletus bersama

 
 
Kisah
Th VI, No 11
Nopember 1956

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEW ARTIKEL